Pertama di Indonesia, BRK Syariah Gelar Pelatihan dan Sertifikasi Kompetensi Nazhir Wakaf
Bank Riau Kepri (BRK) Syariah gelar pelatihan dan sertifikasi kompetensi nazhir wakaf. Kegiatan ini pertama di Indonesia dari tiga bank berlebel syariah seperti Bank Aceh dan Bank NTB.Menariknya, kegiatan ini diikuti para direksi, pemimpin divisi, dan pejabat eksekutif di lingkungan bank berplat merah tersebut. Pelatihan dan sertifikasi kompetensi nazhir wakaf ini berlangsung sejak 3 sampai dengan 5 Februari 2023 di Balai Dang Merdu Menara BRK Syariah.
Ada pun jumlah 40 peserta, sebanyak 7 mengikuti secara online, sisanya 33 orang lainnya mengikuti secara offline.
“Pelatihan sekaligus sertifikasi diikutii pucuk pimpinan mulai direksi, pimpinan divisi, pimpinan cabang,” kata Direktur Utama BRK Syariah, Andi Buchari, Ahad (5/2/23).
Khisus pimpinan cabang nantinya akan ada gelombang beikutnya, akan dikuti pimpinan cabang lainnya. Pelatihan dan ujian sertifikasi ini melibatkan lembaga sertifikasi profesi yang langsung dihadiri penguus Badan Wakaf Indonesia (BWI) Prof Dr Nurul Huda termasuk BWI Riau Abdul Rasyid.
“Kita melaksankan kegiatan ini sebagai tindaklanjut setelah kita berkonversi secara pebuh menjadi BRK Syariah. Kita tahu pilar dalam pengeloaan keuangan syariah ini menjadi penting yang harus kita kelola,” papar Dirut BRK Syariah.
Sementara penguus Badan Wakaf Indonesia (BWI) Prof Dr Nurul Huda menyatakan apresiasinya atas kegiatan pelatihan dan sertifikasi kompetensi nazhir wakaf ini. Terlebih kegiatan ini merupakan menjadi rekor, karena belum pernah dilaksanakan oleh tiga bank lainnya berlebel syariah.
“Ini pertama di Indonesia. Belum pernah dilaksanakan bank syariah lainnya. Hebatnya lagi, para direksi, pimpinan cabang juga ikut. Ini menandakan keseriusan para pimpinan dalam mengelola dan mengembangkan bank syariah lebih besar lagi,” ungkap Prof Nurul.
Keyakinan itu menurut Prof Nurul, selama tiga hari kegiatan para pimpinan baik direksi, pimpinan cabang mengikuti dengan serius dari mua tahapan pelatihan.
“Tadi saya membayangkan, karena peserta yang hadir ini direksi, pimpinan cabang. Begitu dibuja jeda sebentar pulang. Ternyata tidak, semua serius. Mudah-mudahan ini pertanda, bank ini akan besar dengan sistem syariahnya,” harap Prof Nurul